Viral! Momen Haru, Seorang Ibu Gantikan Putrinya yang Meninggal Dunia untuk Wisuda

Setiap orangtua, pasti kerap ingin anaknya mendapatkan pendidikan yang terbaik. Minimal, dapat lulus sebagai sarjana. Dan kala momen wisuda, tentu saja di mana acara yang paling ditunggu-tunggu. Berita viral merupakan salah satu informasi yang melengkapi rasa jenuh. Permainan slot yang seru dapat dimainkan agar tercapainya kesenangan dalam diri anda. Segera mainkan dan dapatkan keberuntungannya!

SCAN DISINI FREE VOUCHER 200RB




Sebab, prosesi atas kegiatan wisuda terbilang dapat membuat para orang tua berbangga hati kala melihat sang buah hati yang mereka didik sedari kecil, bisa untuk menjadi sarjana.

Tak jarang, selain dengan cara menghadiri prosesi itu, para orangtua ada yang sampai menggelar acara syukuran apabila anaknya wisuda.

Namun, tidak semua orangtua bisa begitu serta wisuda tak semua berakhir dengan bahagia. Setidaknya, bukan terhadap ibu ini.




Melansir SuaraSumbar.id, melalui akun Instagram @underc0ver.id, pada Jumat, 17 Juni 2022, salah seorang ibu menggantikan anaknya di mana sudah meninggal dunia sebelum wisuda.

Sang putri yang diketahui bernama Siti Fatimah Fajrin, sang calon wisudawati UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Dia telah meninggal dunia pasca satu bulan sidang skripsi.

Alhasil, pada saat dinyatakan lulus, sang bunda lah yang kala itu tampak menggantikan Siti Fatimah Fajrin sebagai wisudawati.

Ketika namanya dipanggil, sang ibu langsung maju ke depan guna dapat bertemu dekan yang mewisuda. Dekan yang berada di atas panggung langsung turun untuk menghampiri sang ibu dari wisudawati Fajrin ini.

Dekan wanita tersebut tampak tengah memeluk ibu Fajrin dengan penuh kehangatan. Dekan ini terlihat menguatkan ibu Fajrin di mana berbesar hati dalam menggantikan putrinya diwisuda hari itu.

Momen dekan memeluk ibu Fajrin tersebut terbilang sangat mengharukan. Bahkan dekan ini juga sempat dalam mencium pipi ibu Fajrin.

Tak sampai di situ, dekan pun juga mengantarkan ibu Fajrin untuk dapat mengambil ijazah yang diberikan pria di samping panggung tersebut. Sebelum pulang, dekan mengelus punggung ibu Fajrin guna dapat kembali dalam menguatkan beliau.

Barulah kemudian dekan mempersilakan dengan cara menunjukkan arah untuk ibu Fajrin keluar. Sorot mata ibu Fajrin tak dapat ditutupi, bahwa beliau tampak sedih baru saja ditinggalkan oleh sang putri tercinta.